APENSO INDONESIA

header ads

Tinjauan Ergonomi - K3: AMBANG BATAS KERJA

Tinjauan Ergonomi - K3:

AMBANG BATAS KERJA 


Oleh: Gempur Santoso 
(Dosen Teknik Industri, UMAHA Sidoarjo)


Apa ada lembaga negara yang ngurusi jam kerja para pekerja?. Tampaknya masih bebas saja suatu usaha mempekerjakan tenaga kerja, over time/over load.

Saya yakin pasti ada bahkan secara regulasi juga ada aturan jam kerja. Itu penting, karena terkait kesehatan manusia. 

Over time dan over load kerja memiliki dampak secara long term maupun short term terhadap kesehatan manusia. Demi kesehatan manusia, maka jam kerja harusnya ditertibkan disesuaikan NAB (nilai ambang batas/Threshold value) kerja.

Semoga ada sosialiasi dan ditertibkan jam kerja sesuai NAB. Sadar. Terwujud. Bagai kewajiban memiliki SIM (surat ijin mengemudi) bagi pengendara. Semarak ditertibkan petugas.

Pekerja yang selalu over time (kelebihan waktu kerja) bisa juga menjadi over load (kelebihan beban kerja). Kalau itu terus-terusan bisa berdampak pada kesehatan pekerja yang bersangkutan.

Atas pengamatan (observasi dan wawancara). Secara singkat. Beberapa usaha (di area itu- terbatas), masih ada yang konsisten  memberlakukan jam kerja sesuai NAB kerja. 

Tetapi, ketika saya lakukan observasi-wawancara, di tempat yang sama, dengan para pekerja kuliner. Secara singkat.  Mereka ada/banyak yang bekerja 12 jam/hari, melebihi NAB. Itu di beberapa usaha kuliner di salah satu rest area. Jelas, mereka bekerja mengalami over time bahkan over load.

NAB kerja adalah 8 jam perhari, atau 40 jam perminggu. NAB merupakan tanda batas keterbatasan sekaligus batas kelebihan manusia. 

Tampak masih semaunya memberlakukan jam kerja. Belum ada "tilang" terhadap mereka mempekerjakan melebihi NAB jam kerja. 

Bekerja itu untuk mendapat upah/gaji, rejeki, nafkah keluarga. Itu ibadah. Kecukupan upah yang barokah akan membuat keluarga sejahtera.

Bukan mencari rejeki, dengan mengorbankan kesehatan, keselamatan, bahkan berisiko pada nyawa (jiwa). Itu merugikan diri sendiri.

Memang, sering kita dengar: bekerja gaji kecil, dicukup-cukupkan; mau keluar, cari kerja juga tidak gampang alias sulit. Itu semacam keluhan "terpaksa" hidup.

Harapan, pada pemrakarsa usaha, cukupkan upah rekan kerja Anda (pekerja/tenaga kerja Anda). Patuhi NAB. Tertib. Disiplin. Agar semua bersama-sama sejahtera, sehat, dan bahagia. 

Saat ini, kita bersama hidup di dunia ini. Mari bekerjasama saling menghidupkan.

Salam sehat lahir batin selalu...aamiin yra.

(GeSa)







Posting Komentar

0 Komentar