APENSO INDONESIA

header ads

Tinjauan Ergonomi-K3: RUANG UMUM ATAU PRIVASI

Tinjauan Ergonomi-K3:

RUANG UMUM ATAU PRIVASI 

Oleh: Gempur Santoso 
(Dosen Teknik Industri, UMAHA Sidoarjo)


Pada usia kerja. Hampir semua bekerja. Bekerja di lapangan (out-door), ada pula in-door.

Dalam bekerja apapun. Pasti butuh tempat kerja, alat kerja, dan bahan/obyek yang dikerjakan. Sesuai dengan jenis pekerjaannya. Semua itu perlu ditata agar efektif dan efesien dalam bekerja.

Kadang bisa saja bekerja tanpa tempat, tanpa alat kerja, tanpa obyek yang jelas. Itu darurat, seadanya. Tidak jelas. Tidak terencana. Jelas tidak efektif, tidak efesien.

Tidak efektif artinya tidak tepat guna. Tidak efesien artinya tidak hasil guna atau hasilnya tak berguna. Kadang umek (sibuk) terus-terusan, seolah ada yang dikerjakan, tapi hasil kerjanya tak ada atau tak ada gunanya. Ya..cuma umek dan capek (melelahkan).

Bagaimana menciptakan alat kerja membuat mudah dalam bekerja. Tapi hasilnya memuaskan, maksimal. 

Tidak sengsara, tetapi hasilnya bagus. Tentu perlu alat, ruang dan kejelasan obyek tujuan. Ergonomis.

Misalkan: pekerjaan dalam proses produksi, membutuhkan beberapa alat/mesin. Proses produksi dari alat/mesin ke satu proses ke mesin lainnya. Dalam satu ruang. Pasti diperlukan tata letak aliran kerja.

Selain itu, walau berkerja dalam satu ruangan umum. Pasti juga disediakan ruang privasi. 

Ruang privasi setiap hari tidak harus dipakai, tetapi disediakan. Digunakan untuk pembicaraan privasi. Bila ada tamu khusus, ada keluarga atau orang lain ada keperluan khusus.

Ruang privasi khusus memang digunakan untuk keperluan khusus. Suatu pembicaraan yang tidak perlu didengar orang lain. 

Bisa juga digunakan untuk menegur/pesan kepada karyawan tertentu. Sebab bila disampaikan secara umum diketahui orang lain/banyak. Membuat malu bagi karyawan yang ditegur.

Hal itu sangat privasi. Jangan sampai memalukan orang di depan umum. Menghindari sakit hati orang lain karena malu. Bahkan memalukan orang lain di depan umum, bisa membuat sakit psikologi: phobia, trauma, dan lain-lain bagi yang dipermalukan.

Itulah pentingnya tempat kerja di ruang umum dan disediakan ruang privasi. Agar semua tetap sehat psikisnya dan selamat.

Sebaliknya, memang dalam bekerja pada tempat kerja umum cendrung terjadi diskusi (omong-omongan). Bekerja dalam  satu meja atau meja sendiri-sendiri dalam satu ruang cenderung diskusi apa saja. Semua itu harus sesuaikan jenis kerjanya.

Ada kalanya bekerja perlu dalam ruang sendiri (privasi). Karena, bekerja perlu serius dan kosentrasi. Ruang umum hanya digunakan saat keperluan diskusi saja.

Misal: kegiatan melakukan bimbingan konseling, dan lainnya, perlu ruang privasi. Ruang privasi sebaiknya ruang tensparan (misal:kaca, sedemikian), kedap suara. 

Selamat bekerja. Pada situasi tertata sesuai tata letak aliran kerja. Kapan bekerja harus kosentrasi perlu ruang tersendiri (privasi), kapan juga bekerja harus pada ruang umum.

Sesuaikan jenis kerjanya, harus di ruang umum, atau harus ruang privasi tersendiri. Agar dalam bekerja dapat efektif dan efesien.

Semoga semuanya sehat lahir dan batin...aamiin yra.

(GeSa)











Posting Komentar

0 Komentar