APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) : KANG GARENG WARNING ADIPATI

DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) :


KANG GARENG WARNING ADIPATI
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia


 
"Kebiasaan yang keliru jangan dibudayakan," ungkap pesan singkat Kang Gareng sebagai Ketua Dewan Pengawas Pimpinan Puncak Utama Negeri (PPUN) kepada para Adipati di wilayah Negeri Karangdempel Merdeka (NKM) terkait eksplotasi kreasi anak.

"Anak jangan dipaksakan lagu diplesetkan menjadi lagu pencitraan," tambah Kang Gareng kemudian meninggalkan Ruang Rapat Khusus kemudian berbincang dengan Petruk.

"Truk, kamu harus memantau Adipati NKM Wilayah Barat agar kejadian yang tidak proporsinya tak terulang kembali apalagi diadopsi Adipati wilayah lain," tambah lagi Kang Gareng.

"Ke Gresik langsung ke Jakarta bawa kelapa, sik ta persoalannya apa ?" ujar Petruk bernada tanya.

"Wualah Truk.. Saya pikir kamu sudah tahu persoalannya, saya gaspol saja," ungkap Kang Gareng tanpa syak wasangka.

"Persoalannya Adipati NKM secara sengaja atau tidak sengaja menampilkan vokalis anak-anak membawakan tembang cinta dalam perhelatan acara penting di Pendopo Adipati NKM Barat secara fungsional kurang mendidik Truk, ektrimnnya anak di ekploitasi," jelas Kang Gareng tanpa ragu-ragu.

"Ke Solo beli bubur, lho itu sangat menghibur dan semua senang," terang Petruk sembari tersenyum.

"Lho Truk..menghibur dan bisa menumbuhkan minat pejabat tinggi kabupaten bergoyang, tapi sejatinya mengeksploitasi anak bernyanyi tidak sesuai proporsinya masak akan diterus-teruskan nantinya. Apa jadinya generasi penerus bangsa Truk ?" keluh Kang Gareng yang terus berupaya menopang kesiapan generasi muda menjadi calon pemimpin bangsa unggul berkualitas.

"Ke Sekolah pakai sepatu, oalah Kang salah satu saja dibuat besar.. santai.. tenang Kang," ucap Petruk tanpa beban.

"Santai gundulmu Truk, kebiasaan semacam itu harus ditinggalkan. Berilah kesempatan anak sesuai porsinya, belum waktunya menyayikan lagu cinta ya jangan dipaksakan," tandas Kang Gareng bernada tinggi.

"Ke Balikpapan lihat orang main ski, ke depan kita perbaiki.. Persoalannya Kang, pencipta lagu untuk anak-anak dengan tema cinta air, lingkungan, cinta bangsa kini semakin langka yang ramai cinta remaja...hahaha. Makanya, lagu putus cinta yang tidak selayaknya dinyanyikan anak duduk di bangku pendidikan dasar, dihadirkan saja tanpa malu, yang penting menghibur, perkara dikatakan ekploitasi. Itu nomer sekian hahaha," urai Petruk yang pernah menjadi Ketua Dewan Pecinta Musik Se-Jagad (DPMSJ).

"Okeylah, yang penting petinggi Kadipaten Karangdepel Barat sudah kita peringatkan, peradaban jaman ini harus kita sikapi dengan bijak dan jangan pernah takut meluruskan aktifitas yang tidak sesuai khususnya dengan jiwa anak," kilah Kang Gareng langsung berpamitan kepada Petruk yang sudah menghilang lebih dulu.

"Bajigur pergi tanpa pamit datang tanpa upeti hahaha," gumam Kang Gareng penuh semangat.





🌸KABAR AHAD🌸
SELAMAT BERLIBUR & TETAP SEMANGAT
JAGA KEBERSIHAN & KESEHATAN
------






Posting Komentar

0 Komentar