APENSO INDONESIA

header ads

PEMBENARAN TAK TEMUKAN SARAN

PEMBENARAN TAK TEMUKAN SARAN



Oleh:Gempur Santoso


Dalam penyusunan hasil penelitian (research), ada namanya saran. Kata saran bukan kesimpulan hasil penelitian. Saran bukan penelitian. Tetapi saran bisa dibuat atas kesimpulan penelitian (kebenaran empiris).

Apabila tidak ada kesimpulan, jelas tidak dapat membuat saran. 

Satu hasil kesimpulan penelitian, bisa dibuat lebih dari satu saran. Dan, saran pun harus ditujukan pada apa atau pada siapa.

Dalam kehidupan, paling sulit membuat saran. Sebab, atas problemnya belum mampu menyimpulkan solusi atas permasalahan masing-masing manusia. 

Setidaknya bukan saran, tetapi hanyalah memberikan gambaran, kebenaran agama, kebenaran yang telah dilakukan, kebenaran aturan (regulasi) yang ada. Tatap manusia lain menyimpulkan sendiri, juga menyarakan untuk dirinya sendiri.

Terbersit menyarankan pada orang lain, seolah lebih tinggi dari yang diberi saran. Seolah yang memberi saran itu sok tahu. 

Lho...kok sok tahu? Karena tak punya kebenaran kesimpulan. Bisa dibilang ngarang belaka.

Kebenaran bukan pembenaran. Konsep ngarang seolah benar itulah pembenaran. Sering terjadi konflik atau menekan orang lain atas pembenaran yang dibuat.

Bersikap membatasi diri, memiliki jati diri. Diam. Itu lebih baik dalam sikap penyesuaian peredaman/kedamaian.

Kalau saran tanpa diawali kebenaran kesimpulan, maka seolah-olah mampu mengubah nasib orang lain. Padahal nasib seseorang akan berubah atas orang itu. Hidayah Allah SWT.

(GeSa)




Posting Komentar

0 Komentar