APENSO INDONESIA

header ads

SEKOLAH KECIL DAN PINGGIRAN TETAP AJARKAN SALING MENGHARGAI PESERTA DIDIK DI BUMI SMP PGRI 6 SURABAYA

SEKOLAH KECIL DAN PINGGIRAN TETAP AJARKAN SALING MENGHARGAI PESERTA DIDIK DI BUMI SMP PGRI 6 SURABAYA


Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Selama menempuh pendidikan di sekolah pasti ada siswa yang dianggap bermasalah oleh guru baik itu permasalahan akademik, perilaku, tidak disiplin, dan sebagainya. Realita yang terjadi ada siswa dari awal masuk sekolah hingga tamat dapat gelar siswa bermasalah. Bahkan ada bagi guru-guru tertentu sudah memberikan tanda merek hitam kepada siswa tersebut, sekali salah sampai tamat akan tetap dianggap salah.

Setiap mendapati siswa bermasalah, faktor utama penyebab kesalahan yang dituduhkan adalah siswa. Sebagian ada yang beranggapan siswa selalu dalam posisi tersangka. Artinya kalau sudah tersangka selamanya akan tetap tersangka. 

Sebagai guru sekaligus orang tua di sekolah, sudah selayaknya guru mengoreksi diri atas siswa bermasalah. Sudahkah guru menjalankan fungsi bukan hanya sebagai tenaga pengajar, namun mendidik, membimbing, mengarahkan, memotivasi dan menginspirasi? 

Bagi yang sudah menjalani profesi guru dalam waktu yang lama tentu bisa mengamati bahwasanya setelah siswa tamat, khususnya siswa-siswa yang bermasalah tersebut mampu mengembangkan diri mereka jauh lebih baik. Baik setelah mereka masuk ke perguruan tinggi maupun masuk ke dunia kerja. 

Pengalaman ini hendaknya menjadi pelajaran bagi guru, bahwasanya siswa yang kita anggap bermasalah di sekolah, sebenarnya bukanlah bermasalah. Namun sebagai guru saat itu belum menemukan apa permasalahannya. Permasalahan disini adalah "potensi diri dari siswa". Mungkin karena tuntutan kurikulum yang seabrek-abreknya membuat guru lupa ada satu hal yang terpenting tidak terpantau dari siswa kita, yaitu "multiple intelegensi". 

Setiap siswa unik, setiap siswa cerdas, namun mereka memiliki kecerdasan yang berbeda. Kecerdasan ini patut ditemukan oleh guru dan dihargai keberadaannya.

SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir yang selalu menghargai peserta didiknya seperti yang dilakukan dalam merayakan ulang tahun yaitu Vicqy Ramadani Putra siswa kelas 6 SDS Al Ikhlas Surabaya pada hari Jum'at, 5/8/2022 hari kelahiran beliau yang ke – 12 tahun dirayakan bersama teman – teman, serta bapak/ibu dewan guru dengan pembacaan yasin, istighosah dan pembacaan sholawat Nabi Muhammad S.A.W.



Setelah pembacaan sholawat, yasin dan istighosah, seluruh siswa/siswi kelas 1-6 memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Vicqy Ramadani Putra dan alhamdulilah dari keluarga Vicqy Ramadani Putra memberikan bingkisan nasi kuning dan snack untuk siswa/siswi.

Menurut penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan walaupun dengan jumlah sedikit, tapi kami tidak akan lepas untuk selalu menghargai para peserta didiknya terutama di saat hari kelahirannya. 

Semoga dengan menghargai seperti itu, ada kebanggaan bagi siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS Al Ikhlas Surabaya agar kelak mereka menjadi generasi emas unggul dan berkarakter.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat






Posting Komentar

0 Komentar