APENSO INDONESIA

header ads

GOTONG ROYONG DAN INTREPRENEUR

GOTONG ROYONG DAN INTREPRENEUR 




Oleh: Gempur Santoso


Kata "gotong royong" tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Seluruh pelosok masyarakat Indonesia pernah melakukan dan terus ber-gotong royong.

Gotong royong adalah sistem sosial. Gotong royong adalah digotong bersama (dipikul bersama). Sesuatu masalah pekerjaan dipikul bersama-sama masyarakat setempat untuk menyelesaikan kebutuhan manusia.

Misalkan: dulu saat membuat rumah atau memindah rumah (dari kayu) dipikul (dikerjakan) bersama teman (tetangga).

Mungkin saat ini berbentuk "kerja bakti". Bersama-sama untuk "berbakti" menyelesaiakan sesuatu sehingga seluruh manusia menjadi nyaman lingkungan sehat. Dengan lingkungan sehat maka manusia penghuni lingkungan pun mejadi sehat (nyaman dan aman).

Tampak jelas. Gotong royong, menyadari hidup bersama (learning to life), diciptakan bersama. Tidak individual.

Dan, saat ada kata "kerja bakti'. Itu artinya berbakti kepada Yang Maha Esa dengan cara bekerja bersama untuk membenahi kebutuhan manusia dan lingkungan menjadi baik. Sadar bahwa manusia dan lingkungan alam adalah ciptaan Allah SWT.

Kalau kita bersama manusia berpola pikir (mindset) gotong royong. Tentu memandang manusia lain adalah teman. Juga akan saling membatu, saling tolong menolong, saling memberi, dan "saling" lainnya untuk kebaikan - sosial.

Gotong royong untuk manusia dan lingkungan alam merupakan bentuk berbakti pada Maha PenciptaNya (Tuhan). Menghina manusia dan alam, sama dengan menghina yang menciptakan yakni Allah SWT.

Saat ini ada kata dan mindset "intrepreneur". 
Entrepreneur adalah sebuah istilah umum yang menggambarkan seseorang yang penuh dengan ide kreatif dan inovatif di kepalanya sehingga mampu menciptakan suatu bisnis yang sukses.

Barangkali, saat berjalan bersama dengan manusia berpola pikir interpreneur, akan saling menjual. Atau bekerjasama untuk saling berbisnis. Urusan kapital. Urusan keuntungan kapital individu.

Jelas, ada perbedaan gotong royong dan interpreneur.

Gotong royong saling bekerjasama untuk kepentingan hidup bersama (sosial).

Sementara interpreneur juga bekerjasama untuk kepentingan keuntungan kapital (individu). Bersama untuk individu.

Barangkali lagi. Saat ini muncul dipermukaan masyarakat. Beberapa kasus oknum di institusi penegak hukum: jaringan judi, jaringan narkoba, pembunuhan, dan lain-lain.

Barangkali, Itu semua mengejar kapital keuntungan individu. Kreatif dan inovatif - "menjual/memanfaatkan" jabatan. Apakah itu menjadi pola pikir intrepreneur-kah?. Untung ketangkap. Kok menjadi berbuat bebas.

Kata Presiden: masyarakat sudah liberal dan sangat liberal (bebas).

Lho...maunya demokrasi kok menjadi liberal dan sangat liberal.

Semoga kita tetap ingat dengan yang membuat kita yakni Allah SWT, dan sehat selalu..aamiin yra.
(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar