Perawatan Pencegahan
(Dosen UMAHA Sidoarjo)
Semua benda mati atau benda hidup di dunia ini ada umurnya. Kedaluwarsa. Expired. Itu pasti. Di dunia memang alam fana (alam rusak).
Setidaknya akan lebih awet kalau selalu dirawat (maintenance). Lebih baik merawat agar tak cepat rusak, itu sebagai pencegahan (preventif), dari pada perbaikan setelah rusak.
Perbaikan setelah rusak (rekondisi) itu kapasitasnya tidak seperti masih baru. Paling tidak rekondisi menjadikan barang itu optimal baik.
Di dalam perawatan pencegahan (preventif maintenance), ada dua hal yang harus dilakukan.
Pertama, harus tertib dilakukan sesuai penjadwalan perawatan. Apakah perawatan pembersihan (servis), perawatan repair, dan kapan perawatan penggantian. Kalau tak sesuai penjadwalan akan boros bahkan kemacetan produksi. Ada yang menyebut penjadwalan perawatan sesuai spesifikasi perawatan.
Kedua, menjaga setiap tanggung jawab yang dirawat (mesin, alat, gedung, saluran listik, sanitasi, taman dan lainnya) harus selalu dalam keadaan baik. Caranya rawat yang ringan. Jangan sampai menjadi kerusakan berat atau parah. Kalau di industri, agar proses produksi berjalan lancar alias tidak macet.
Proses produksi lancar tak macet. Tentu saja akan terus menghasilkan produk. Jumlah produk meningkat terjaga. Dengan demikian produktivitas ataupun produktivitas kerja akan optimal bahkan naik.
Bekerja seharusnya tetap aman, nyaman, sesuai nilai ambang batas kerja (threshold value), dan produktif. Rawatlah.
Semoga semua pun melakukan perawatan pencegahan agar tetap sehat....aamiin.
(GeSa)
0 Komentar