DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) :
JIWA BESAR, BESAR JIWA
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia
Kang Gareng merasa bingung dan setengah galau melihat bertebarannya info persiapan Pemilihan Calon Pimpinan Puncak Utama Negeri (PPUN). Meski masih sekitar kurang beberapa tahun namun suhu panas antara kandidat -kandidat yang dipersiapkan Kelompok Pengusung (KP) mulai saling menjatuhkan dan saling mencaci.
"Sebetulnya harus mulai saling menyapa dengan program yang diminati dan diperlukan warga negeri," ungkap Kang Gareng ketika berdiskusi dengan Petruk.
"Saya yang paling perihatin sikap Bagong yang ikut mendukung salah satu calon secara terang benderang, ee..terang-terangan," imbuh Kang Gareng tanpa basa-basi.
"Kapur barus dibeli di Batu, seharusnya tidak begitu. Bagong sebagai tokoh warga negeri seharusnya bersikap netral memberikan rekomendasi yang santun dan bijak, tidak seenak udelnya sendiri," tandas Petruk yang tahu karakter Bagong.
"Jangan saling menghujat, kita sesama saudara. Perbedaan itu indah, jangan dinodai dengan perbuatan tercela, saling menuding, saling merasa benar, saling merasa pintar. Ingat salinglah menghargai dan menghormati, contohlah semut ketika ketemu saling menyapa dan mencium hahaha.." beber Kang Gareng yang pernah menjadi pawang binatang.
"Jadikan perang urat syaraf sebagai ajang saling memberikan informasi program yang terbaik seperti bakso urat. Jangan mencaci orang lain padahal dirinya atau calonnya belum tentu bagus 100 persen. Makanya, perlu regulasi sejak awal dalam upaya mendukung sosok yang pantas menjadi pimpinan puncak Negeri Karangkedempel Merdeka (NKKM)," tambah Kang Gareng seperti saat bertindak narasumber khususnya sumber ilmu bukan sumber petaka.
"Kemiri dibawa dari pasar, mari berjiwa besar. Tunjukan suasana kompetisi yang damai dan suportif, jangan anarkis dan jangan menggunakan senjata listrik penangkap ikan. Hidup itu indah jika dihiasi senyum persahabatan antar lawan," kilah Petruk penuh optimisme.
"Bisa mungkin, bisa tidak Truk. Kawan adalah lawan, lawan adalah kawan. Ya..jelas bisa karena sama-sama ada "wan-nya". Ayo para partisipan calon Pimpinan Puncak Utama Negeri saling mewujudkan kedamaian negeri. Ingat!! tidak ada insan yang sempurna di jagad ini, tidak ada bunga mawar yang tidak berduri," urai Kang Gareng yang ditinggal Petruk diam-diam.
"Jur.. ajur.. Truk, diajak berbicara sudah lari dulu tanpa pamit," gumam Kang Gareng sambil menuding Petruk yang sudah duduk di atas kuda lumping ee.. kuda putih.
🌸KABAR AHAD🌸
SELAMAT BERLIBUR & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN & KEBERSIHAN
----
0 Komentar